Category Archives: Nationalism
Playdough
Lagi-lagi tulisan ini adalah tentang subyektivitas saya dalam memandang proses Pilpres 2014. Sekali lagi, ini adalah subyektivitas saya pribadi. 9 Juli 2014 kemarin, Indonesia telah memilih. Saya pun akhirnya juga memilih. Berangkat dari hasil proses hibernasi sebagai warga negara sebelumnya, saya memutuskan
Playdough
Lagi-lagi tulisan ini adalah tentang subyektivitas saya dalam memandang proses Pilpres 2014. Sekali lagi, ini adalah subyektivitas saya pribadi. 9 Juli 2014 kemarin, Indonesia telah memilih. Saya pun akhirnya juga memilih. Berangkat dari hasil proses hibernasi sebagai warga negara sebelumnya, saya memutuskan
Musyawarah Diri
Tulisan panjang ini 100% adalah sebuah ulasan general dari subyektivitas saya terhadap fenomena pemilu presiden 2014. Saya tidak sedang berkampanye, karena saya sedianya adalah seorang golput sejati. Namun kali ini saya mencoba bersikap seimbang terhadap kedua pilihan, berdiri memandang dari kedua
Musyawarah Diri
Tulisan panjang ini 100% adalah sebuah ulasan general dari subyektivitas saya terhadap fenomena pemilu presiden 2014. Saya tidak sedang berkampanye, karena saya sedianya adalah seorang golput sejati. Namun kali ini saya mencoba bersikap seimbang terhadap kedua pilihan, berdiri memandang dari kedua
Mengintip di Balik Layar Pilpres 2014
Melihat perkembangan situasi di level pemilih, saya melihat semakin besar jurang pemisah antara fans capres satu dan lainnya. Masing-masing bertahan dengan keyakinannya dan semakin ke sini, masing-masing jadi semakin gemar mencemooh dan saling meledek dengan lawan mainnya. Buat saya, ini
Mengintip di Balik Layar Pilpres 2014
Melihat perkembangan situasi di level pemilih, saya melihat semakin besar jurang pemisah antara fans capres satu dan lainnya. Masing-masing bertahan dengan keyakinannya dan semakin ke sini, masing-masing jadi semakin gemar mencemooh dan saling meledek dengan lawan mainnya. Buat saya, ini
Nasionalisme Internal
Saya menulis ini setelah beberapa waktu mengamati fenomena nasionalisme yang terjadi di sekitar saya. Mayoritas fenomena nasionalisme ini terjadi karena “usikan” dari pihak luar, atau disini saya sebut sebagai masalah eksternal. Dan memang semenjak kasus bangsa ini di tahun 97-98,
Nasionalisme Internal
Saya menulis ini setelah beberapa waktu mengamati fenomena nasionalisme yang terjadi di sekitar saya. Mayoritas fenomena nasionalisme ini terjadi karena “usikan” dari pihak luar, atau disini saya sebut sebagai masalah eksternal. Dan memang semenjak kasus bangsa ini di tahun 97-98,
Mohon Turunkan Tanganmu, Jendral..
Baru saja aku menonton “Potret” di SCTV, sebuah kupasan tentang Kebangkitan Nasional. Menghadirkan Deddy Mizwar sebagai subjek liputannya. Yang membuat saya menulis tulisan singkat ini adalah ketika disajikan sebuah klip dari film “Nagabonar Jadi 2”, adegan dimana Nagabonar bertanya kepada
Mohon Turunkan Tanganmu, Jendral..
Baru saja aku menonton “Potret” di SCTV, sebuah kupasan tentang Kebangkitan Nasional. Menghadirkan Deddy Mizwar sebagai subjek liputannya. Yang membuat saya menulis tulisan singkat ini adalah ketika disajikan sebuah klip dari film “Nagabonar Jadi 2”, adegan dimana Nagabonar bertanya kepada
Buat Kalian Mungkin Klise
Pernah kusebut cita-cita dan impianku di bumi. Mungkin sudah berpuluh orang sudah mentertawakanku. Beratus orang mencibirku. Tak sedikit pula yang menahan senyum mendengar apa yang ada di hati, jiwa dan kepalaku. Bahkan mungkin Anda sendiri yang sedang membaca tulisan ini
Buat Kalian Mungkin Klise
Pernah kusebut cita-cita dan impianku di bumi. Mungkin sudah berpuluh orang sudah mentertawakanku. Beratus orang mencibirku. Tak sedikit pula yang menahan senyum mendengar apa yang ada di hati, jiwa dan kepalaku. Bahkan mungkin Anda sendiri yang sedang membaca tulisan ini